Rabu, 10 Juni 2020

Nganter Tuan Putri Berobat ke Buana Vet

Halo, 
Kali ini aku mau cerita pengalaman aku menangani kucing yang kena flu 'lumayan' berat sekalian review salah satu tempat berobat anak-anakku ini yaitu BUANA VET.

Buana Vet merupakan toko perlengkapan kebutuhan hewan peliharaan yang juga menyediakan jasa grooming, dan dokter hewan.
Berlokasi di Ruko Galaxy, Jl. Raya Tajur No.59C, Tajur, Bogor Timur Telp. (0251) 8402856.
Setahu aku, Buana Vet ini buka setiap hari dari jam 08.00-17.00. Waktu aku pertama kali mau kesana, aku telepon dulu ngecek dokter, dan mereka langsung konfirmasi kalau dokternya ada dan siap nerima 'pasien'. Ohya, dokternya ini ganti-ganti, jadi kalau kalian mau datang lagi ke Buana Vet dan udah cocok sama satu dokter, bisa tanya dulu. Kalaupun mau cari barang tertentu, kalian juga bisa nelfon untuk konfirmasi ketersediaan barang, mereka mau kok ngecekin buat kita. Kalau dari pengalaman aku nelfon dan ngelihat mereka waktu nungguin disana sih responnya cepet banget, tapi kalau lagi rame, tolong dimaklumin aja. 

Nah, balik lagi nih ke masalah kucing, jadi saat ini aku ada 2 kucing, nama Koji (betina, 6 tahun) dan Kochil (betina, 15+ tahun). Waktu datang Koji (kita adopsi dari teman), Kochil ini gak suka dan gak akrab sampe sekarang, jadi mereka hidup dengan kesibukan dan kebahagiaan masing-masing XD

Eits, keterangan kalau mereka 'bermusuhan' ini cukup penting karena yang pertama tertular flu dari kucing liar itu si Koji, dan Kochil ketularan dari Koji dalam waktu kurang dari 24 jam. Kebayang kan meski mereka saling berjauhan tapi penyakitnya menyebar melalui udara dengan sangat cepat.  

Disini aku bukan sebagai owner nanny yang rutin atau sering bawa peliharaan untuk cek kesehatan, vaksin, atau apapun itu. Aku cuma manusia berduit pas-pasan yang masih belajar mengurus kucing dan berusaha maksimal kasih yang terbaik.  

Salah sih, kalau cuma bawa kucing ke dokter saat mereka sakit aja, tapi balik lagi kita juga ga bisa memaksakan kemampuan, yang penting 5 aspek kesejahteraan hewan bisa kita penuhi.

Selain bersin dan mengeluarkan lendir dari hidung, beberapa ciri kucing yang terkena flu adalah menghindari keramaian, maunya menyendiri di tempat gelap. Terkait dengan demam, suhu tubuh yang tinggi jadi mereka meminimalisir kontak dengan sumber panas.

Secara naluriah, kucing tau bagaimana untuk "mengobati" dirinya sendiri, makanya kita sebagai owner harus peka dengan kondisi kucing, karena kucing ga bisa ngomong. 


Pertama kali aku sadar kalau Koji lagi sakit, aku browsing dan mencocokkan gejalanya, ternyata cocok dengan flu. Disini aku juga menyadari kalau aku gak punya kemampuan untuk mendiagnosis penyakit, tapi karena keterbatasan biaya, aku akhirnya coba untuk mengobati Koji berbekal informasi dari Youtube. Sebagian besar bilang untuk flu ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya, untuk flu berat biasanya harus dibantu dengan suplemen peningkat imun dan antibiotik.

Banyak yang kasih resep obat antibiotik, tapi aku mohon sama kalian untuk tidak mencoba, karena tidak mudah menentukan dosis antibiotik, kita harus benar-benar tau fase penyakit dan kondisi kucing (berat badan, suhu, ketajaman mata, cek kuping, dll).

Aku hanya berani kasih air dicampur madu dan imboost cair, tapi karena Koji tidak terbiasa, dan malah terganggu, menyebabkan Koji mengalami stress berat, dalam kondisi itu, penyakit bisa berubah sangat parah, karena dia menolak segala jenis benda yang dimasukan ke mulut, bahkan ga mau kita pegang. 

Besoknya, penyakit menular ke Kochil, dia menunjukan gejala flu awal dan Koji udah lemes banget. Besoknya kita sepakat untuk bawa mereka ke dokter hewan yang buka, karena weekend, kebetulan pet carrier juga cuma 1, dan kita saat itu cuma bisa naik angkutan umum. 


Sedikit tips untuk yang bawa hewan via angkutan umum:
1. Usahakan melakukan perjalanan sepagi mungkin, menghindari hewan peliharaan terpapar suhu udara yang panas. 
2. Bawa lap/ tissue karena ada hewan yang takut naik kendaraan dan buang air (untung kucing aku enggak)
3. Perhatikan cuaca, jika panas bisa bawa lap/ payung/ kipas biar ga kena matahari langsung, kalau hujan bawa pelindung, pokoknya sesuaikan lah
4. Cari Vet yang lokasinya paling dekat dengan rumah, usahakan tidak lebih dari 5 km, supaya perjalanannya tidak terlalu lama, gak cuma hewan peliharaan yang kasian, tapi penumpang lain juga mungkin ada yg terganggu
5. Pastikan dokter tersedia, cari nomor telepon Vet dan tanyakan hari ini ada atau tidak, pastikan jamnya

Sampai di Buana Vet, aku langsung registrasi pasien, dan menunggu untuk persiapan pemeriksaan. Selama menunggu, banyak hewan lain seperti kucing dan anjing yang sedang melakukan grooming maupun rawat inap di ruangan yang berbeda. Kalau sekiranya kucing kamu takut, maka jangan dikeluarkan dari pet carrier, mengantisipasi kucingnya ngamuk atau stress.

Di ruang pemeriksaan, Koji ditangani oleh dokter Lucy, dokter ini baik banget dan tau caranya restrain hewan. Koji itu agresiiiiiiif banget sama orang asing, termasuk dokter Lucy. Disana ada asisten dokter yang membantu, karena mungkin Kojinya yang terlalu beringas, beliau terkena cakaran yang aku yakin sakit banget, maaf ya mas :(

Setelah bisa dikunci dan tidak bisa bergerak, Koji diperiksa penampilan keseluruhan, bulu, mata, kuping, hidung, suhu, berat badan, dan pengecekan organ tubuh mungkin? (diteken gitu apa ada yg sakit, takutnya gejala penyakit lain). Tapi dokter Lucy bilang ini sepertinya flu, beliau akan meracik antibiotik dan peningkat imun. 

Kalau ada yg berharap dapat resep, nama obat, ataupun dosis, kalian gak akan nemu itu disini. Percaya deh untuk menentukan dosis antibiotik itu gak sembarangan. Dosis antibiotik untuk kedua kucingku yang tinggal serumah aja beda, padahal gejala dan berat badannya sama. Tapi memang saat konsultasi, ada beberapa pertimbangan berdasarkan keterangan aku dan hasil observasi dari pemeriksaan dokter saat itu.

Kita dikasih obat berbentuk pil, sumpah deh itu momen yang bikin aku bingung banget karena kucing aku ga bisa minum pil. Tapi dokter Lucy ngajarin kita caranya sekalian ngasih obat untuk kucingku hari itu. Aku juga dikasih tau untuk membeli Science Diet A/D untuk pendamping minum obat.

Alhamdulillah setelah sekitar 1 minggu, dengan perjuangan minum obatnya, Kochil dan Koji sembuh. Total biaya yang dikelurkan per kucing kurang lebih Rp300.000-350.000 belum ditambah Science Diet A/D 2 kaleng kecil (2 x Rp45.000).

Kata tetangga aku, Vet yang jaraknya hanya 100 m lebih jauh punya harga lebih murah. Sejujurnya aku gak menyesal dengar itu karena aku puas banget dengan pelayanan Buana Vet, dan harga yang aku keluarkan disitu masih masuk akal, tidak overprice.

Nah siapa nih yang baca postingan ini karena lagi cari Vet bagus di Bogor atau kucingnya lagi flu? 
Semoga cepet sembuh ya mpusnya <3

Bonus foto Kochil yang dipotongin kuku aja heboh

Mudah-mudahan ada manfaat yang bisa diambil dari sini.
Kalau ada salah, kritik, atau saran bisa komentar di bawah ini atau hubungi kontak aku ya
Terima kasih..