Kamis, 28 Februari 2019

Pengalaman Ikut Tes SKD CPNS 2018

Assalamu'alaikum

Di tahun 2018 kemarin diselenggarakan kembali seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Terdapat 4.436.694 pendaftar dan sebagian kecil tidak dapat mengikuti Tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) karena tidak lolos di tahap administrasi, memilih untuk tidak hadir, sakit, dan jadwal tesnya bertepatan dengan acara penting yang tidak bisa dibatalkan, contohnya jadwal tes SKD peserta bertepatan dengan hari pernikahan yang tidak bisa dibatalkan atau ditunda XD

Sebanyak 238.015 posisi di lebih dari 500 instansi yang tersebar di seluruh Indonesia diperebutkan. Dari sekian banyaknya peserta, bukan berarti semuanya pengangguran, banyak yang sudah kerja, sudah mapan, hanya profesi PNS/ ASN ini memang banyak diidamkan, bahkan seolah-olah kalau seseorang diangkat menjadi ASN, langsung jadi mantu idaman, hehe
Sedangkan alasan aku dan (banyak) teman lainnya mengikuti CPNS karena disuruh orang tua :)

Sebagiannya lagi iseng, malah aku denger ada yang ikut tes di Jakarta dan bela-belain dari suatu daerah cuma biar pulang tesnya bisa main ke Ancol. Aku gak tau nasibnya sekarang, apa dia beneran ke Ancol? Semoga gak tergiur untuk berenang disana :D

Pendaftaran dimulai dari tanggal 26 September 2018 dan diperpanjang hingga 15 Oktober 2018, kurang lebih ada 3 minggu waktu untuk pendaftaran. Waktu paling aman melakukan pendaftaran adalah di minggu kedua. Kalau bisa sih minggu pertama juga sudah beres, cek kelengkapan, lalu save berkas bukti pendaftaran (PDF), lalu print (kalau perlu). Aku daftar di salah satu formasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Banyak peserta yang datang dari daerah menuju pusat untuk melakukan tes, begitu juga sebaliknya. Hak masing-masing, bebas. Aku pilih lokasi paling dekat dari kota aku, yaitu Jakarta. Lokasi pelaksanaan tes SKD CPNS dillaksanakan di Kantor Walikota Jakarta Selatan. Aku kebagian tes jam 08.00-09.30 WIB dan diwajibkan hadir 1 jam sebelumnya. Karena kalau diantar takut kena macet, takut kereta telat, aku cari kamar di Airy Rooms, syukur aku pesan pas lagi promo jadi aku dapat kamar yang layak dengan hanya membayar Rp.89.505- di daerah Hang Lekir (Jarak kurang lebih 2 km dari lokasi tes). Aku check-in sehari sebelum ujian.

Sebelumnya persiapakan kebutuhan untuk tes termasuk pakaian, biasanya sih kelengkapan pakaian sudah diberitakan. Aku sendiri memposisikan diri sebagai pelamar kerja, memakai kemeja putih, celana hitam, dan sepatu formal hitam (usahakan pantofel, jangan sneakers). 

Aku berangkat jam 06.30 WIB dan sampai sebelum jam 07.00 WIB, namun peserta udah banyak banget yang stand by. Tahapan registrasi yang aku jalani mungkin berbeda dari tahun sebelumnya ataupun tahun mendatang, tapi ya gak apa-apa ya mau sharing aja. 



Pertama datang  lihat daftar peserta dan diingat nomor urutan nama (kalau ga salah kemarin berdasarkan abjad). Lalu aku duduk di kursi sambil menunggu giliran penitipan barang. Usahakan ga bawa tentengan dan semua barang masuk dalam 1 tas. Nanti tas kita akan diberi nomor dan kita karcis bukti penyimpanan barang. (Usahakan di baju atau celana/rok terdapat saku). Kita hanya membawa KTP asli dan kartu peserta. 

Selanjutnya kita menunggu lagi untuk pengecekan identitas, untuk menghindari adanya pencaloan, nanti kita akan ditanya mengenai identitas dan informasi peserta ujian, serta mencocokkan muka dengan foto KTP dan foto yang ada di kartu ujian.

Kemudian kita akan menyerahkan kartu panitia dan meminta tanda tangan panitia, serta mencap tangan.
Lalu kita akan tanda tangan di daftar hadir, dan disini ingat nomor urutan absen yang ada di awal kedatangan tadi. Jika sudah, kita akan diarahkan untuk menuju ruang tunggu di dekat ruang ujian. Disini peserta pria dan wanita dipisahkan karena pemeriksaan cukup ketat sampai meraba ho-ho-ho. Sampai ke lipatan baju juga diperiksa. Sampai sini aku merasa bangga karena panitia luar biasa efektif, efisien, ramah, namun tetap disiplin.
Sewaktu nunggu masuk ke dalam ruangan ujian, kita dipersilakan untuk pergi ke toilet, jadi kalau yang kebelet jangan ditahan-tahan, ruangan ujian nanti lumayan dingin, jangan sampai pas ujian malah gak konsentrasi.

Ketika dimobilisasi menuju ruang ujian, kita diberikan sebuah pensil untuk soal hitungan dan disediakan juga selembar kertas. Nanti masing-masing peserta akan disediakan sebuah laptop. Meskipun jarak antar peserta lumayan dekat, kita gak bakal bisa nyontek karena tiap peserta mendapatkan soal yang berbeda. Lagian hanya disediakan waktu 90 menit untuk mengerjakan 100 soal.

Sebelum ujian dimulai, diberikan arahan untuk cara mengerjakan soal, caranya cukup mudah dimengerti kok. Selama pengerjaan ujian berlangsung, peserta tidak diperkenankan keluar ruangan kecuali dengan alasan mendesak (mungkin seperti sakit mendadak), dan diberikan hak meminta bantuan dari panitia dengan mengangkat tangan jika mendapat kendala teknis (laptop hang/ server down), pensil patah, atau butuh kertas tambahan.

Nilai ujian akan otomatis keluar di layar jika kalian sudah mengakhiri sesi ujian (klik selesai) atau waktu 90 menit sudah habis, nilai bisa ditulis di belakang kartu ujian. Peserta diperkenankan untuk keluar ruangan dan mengembalikan pensil serta kertas, peserta keluar hanya dengan membawa KTP, kartu ujian, dan karcis penitipan tas.
Di luar ruangan (lokasi disesuaikan) akan terdapat layar pengumuman nilai, kalian bisa cek apakah nilai yang tertera di layar laptop sesuai.

Lalu gimana hasilnya? Apakah aku lulus?


Kurang 1 nilai saja di bagian TKP. Saran dari aku sih temen-temen harus serius saat mengerjakan soal tapi tetap santai, karena kalau panik malah sulit jawab pertanyaan. Apalagi pas awal-awal baru masukin data ke laptop ujian, itu ada aja errornya, dibawa santai aja dan jangan malu untuk bertanya kalau memang ada masalah. Manfaatkan waktu sampai akhir, cek ulang jawaban yang sudah dipilih.

Gimana nih? Kalau sekiranya tahun ini ada lagi seleksi CPNS, kalian mau ikut? :)

Semoga tulisan ini ada manfaatnya ya..
Kalau temen-temen ada cerita menarik, atau kritik dan saran bisa komentar di bawah.

Terima kasih, 
See you! XD

Senin, 25 Februari 2019

Review The Ordinary Alpha Arbutin 2% + HA dan Niacinamide 10% + Zinc 1%

Assalamu'alaikum

Sebelumnya mohon maaf karena aku sudah gak update blog lagi selama kurang lebih 2 bulan. Jadi kalau temen-temen baca review-nya agak kurang nyaman, aku minta maaf T_T

Seperti biasa ini adalah honest review, no tipu-tipu. Tapi perlu diingat kembali bahwa hasil setiap produk di tiap orang mungkin berbeda karena kondisi setiap kulit juga berbeda :)

Kali ini aku mau review produk sejuta umat yang sempet booming di tahun 2018 kemarin, yaitu The Ordinary Alpha Arbutin 2% + HA dan Niacinamide 10% + Zinc 1%. (Selanjutnya The Ordinary akan aku singkat TO)


Aku sudah pakai TO Niacinamide ini selama kurang lebih 6 bulan, untuk pemakaian rutin, satu botol serum ini bisa awet sampai 2-3 bulan tergantung banyaknya pemakaian. Aku pakai serum ini di pagi dan malam hari, tapi untuk pemakaian pagi tidak rutin seperti malam hari. 


Tekstur serum ini seperti cairan kental dan bening, namun sangat mudah menyerap ke dalam kulit. Cocok untuk temen-temen yang suka layering skincare karena gak makan banyak waktu, dan kulitnya ga lengket-lengket.

Jenis kulit aku ini oily dan acne prone, sebelum memakai serum ini kulit aku sebetulnya sudah lumayan terawat, dan akan kusam serta muncul jerawat kalau lagi gak fit. Pada awal pemakaian aku merasa manfaat serum ini sangat terasa. Ya, bener banget, pemakaian pertama! Aku merasa kulit aku langsung cerah dan bruntusan di daerah pipi dan bawah mata langsung kempes :) sebahagia itu.
Aku rasa memang pada saat itu asupan nutrisi untuk kulit aku lagi kurang banget dan kulit langsung happy gitu aku kasih serum. Hari-hari berikutnya gak ada perubahan berarti dan langsung stabil seperti itu, gak balik kusam lagi, kecuali kalau lagi kurang minum, habis begadang dan sedang menstruasi aja. Kalau lagi gak fit gitu, aku pakai serumnya lagi juga langsung oke kulitnya.


Kabar baik untuk yang menghindari paraben dan alkohol karena produk ini aman untuk kaliaaan :D

Selama memakai serum ataupun produk apapun yang memiliki kandungan niacinamide, diusahakan untuk tidak dipakai berbarengan dengan produk yang mengandung vitamin C karena bisa bentrok, dan paling parahnya bisa breakout. 

TO Niacinamide ini sekarang sudah memasuki pemakaian botol ketiga, tapi sayangnya entah kenapa aku merasa ga cocok di pemakaian ketiga ini. Kulit aku mendadak kaya breakout, dan muncul bruntusan lagi kaya sebelum aku pakai serum ini, jadi aku hentikan pemakaian dulu, dan fokus beresin masalah bruntusan dengan exfoliating toner dari Avoskin (review menyusul ya). Saat ini aku cuma pakai serum Alpha arbutin aja, dan layering dengan cream lainnya seperti biasa.


Setelah menghabiskan 1 botol serum TO niacinamide, lalu aku beli serum TO alpha arbutin, dan kemasannya agak sedikit berbeda di bagian stikernya, tapi waktu aku tanya ke temen-temen blogger lain, ini bukan produk palsu, tapi memang pemasarannya beda gitu, guys. Jujur aja aku sudah lupa penjelasannya, tapi sampai saat ini aku belum denger isi The Ordinary palsu sih.

Mengenai expired date atau tanggal kadaluarsa, ternyata serum The Ordinary ini tidak memiliki batasan tanggal kadaluarsa dan hanya berpatokan pada PAO (Period After Open). Agak aneh sih, tapi melihat dari kemasan kaca, kemungkinan produk rusak itu kecil, tapi ya kalau produknya sudah lama sih agak was-was juga. Jadi ketika temen-temen beli produk ini bisa cek warna serumnya yang bening, baunya yang memang gak ada perfume sehingga kimia banget, tapi gak nyegrak kok. Setelah dibuka pertama kali, nah bisa mulai hitung masa pemakaian selama maksimal 12 bulan ke depan. Kecuali kalau ada perubahan tekstur produk, kalian harus hentikan pemakaian ya. Semoga temen-temen bisa pakai dengan rutin, sehingga sebelum masa PAO datang sudah habis, dan sebenernya kalau gak rutin pakai, efeknya juga gak akan begitu terasa. 


Selanjutnya aku mau cerita pengalaman aku memakai serum TO Alpha Arbutin 2% + HA. Kalau aku pertama kali pakai ini sekalian repurchase botol kedua TO niacinamide karena katanya oke kalau kita combine TO arbutin dengan TO niacinamide. Lagi-lagi produk ini bebas alkohol dan paraben :)

Yang aku rasakan selama 3 bulan pemakaian, aku emang merasa setiap habis pakai TO alpha arbutin ini pasti kulit wajah lebih cerah dan lebih lembab tanpa perasaan berminyak. 
Lebih aman untuk memakai produk ini pada malam hari saja dan bener-bener menjaga kulit di siang hari dengan sunblock, karena kulitnya akan lebih mudah gosong setelah pakai produk ini. Loh bahaya dong? Ngga sama sekali kok, sebenernya memang sinar matahari di atas jam 10 sangat ga baik untuk kulit sehingga kulit normal pun harus pakai sunblock, apalagi yang sedang perawatan, gak mau kan pakai serum tiap malam tapi ga ada hasilnya karena gak pakai sunblock? :)

Kalau mau dibandingkan dengan TO niacinamide, lebih bagus yang mana? Menurut aku TO niacin lebih mengutamakan kadar hidrasi, mengontrol kadar minyak kulit, dan aku lebih jarang jerawatan, untuk efek mencerahkan baik, tapi lebih bagus TO alpha arbutin. Sedangkan kalau TO alpha arbutin aku merasa fungsinya lebih banyak ke pencerah wajah dan hidrasi, meskipun aku ga ada keluhan bruntusan atau jerawat pakai produk ini. Jadi gak ada lebih bagus, tinggal temen-temen sesuaikan aja dengan kebutuhan.  


Produk-produk yang aku review di atas sudah banyak dijual di online shop dengan harga berkisar antara Rp150.000-199.000 

Selanjutnya mungkin aku hanya akan repurchase serum TO alpha arbutin karena menolong banget kalau besoknya ada acara dan butuh kulit cerah instan. Tapi aku juga lagi penasaran dengan serum dari Avoskin. Mudah-mudahan aku bisa secepatnya sharing lagi :)

Terima kasih untuk yang menyempatkan mampir.
Kalau ada pertanyaan, kritik, atau saran, temen-temen bisa komentar di bawah atau hubungi aku lewat media sosial :)

See you!